SELEKSI DAN MANAGEMEN PROYEK

 Nama:

Clarissa Luna Maheswari - 5025211003 

Beauty Valen Fajri - 5025211227

Nadira Milha Nailul Fath - 5025211253

  1. Klasifikasi proyek

Kategori 

Pertanyaan 

Penjelasan

Contoh

Ukuran

Berapa besar proyek ini?

Ukuran proyek dapat diukur dengan beberapa metrik, seperti jumlah fitur, skala bisnis, atau jumlah sistem yang terlibat.

Proyek Jojonomic dapat memiliki beberapa fitur seperti manajemen keuangan, manajemen pengeluaran, manajemen proyek, dan manajemen laporan keuangan. Semakin banyak fitur yang diperlukan, semakin besar ukuran proyek tersebut. Sebagai contoh, proyek Jojonomic bisa memiliki ukuran besar dengan ratusan fitur atau bisa juga memiliki ukuran kecil dengan hanya beberapa fitur utama.


Berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk bekerja pada proyek ini?

Banyaknya orang yang dibutuhkan untuk bekerja pada proyek Jojonomic tergantung pada kompleksitas dan skala proyek. Proyek yang lebih besar dan kompleks akan membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia (SDM) untuk menyelesaikannya.

Proyek Jojonomic yang besar dan kompleks dapat memerlukan sekitar 10-15 orang yang terdiri dari developer, analis bisnis, designer UX/UI, tester, dan manajer proyek. Namun, proyek yang lebih kecil dapat hanya memerlukan sekitar 3-5 orang SDM untuk menyelesaikannya.

Cost

Berapa biaya yang diperlukan untuk proyek ini?

Biaya yang diperlukan untuk proyek Jojonomic sangat tergantung pada ukuran dan kompleksitas proyek tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi biaya proyek termasuk gaji SDM, biaya infrastruktur, biaya perangkat lunak, biaya lisensi, dan biaya pemasaran.

Proyek Jojonomic yang besar dan kompleks dapat memerlukan biaya sekitar $500.000 hingga $1 juta untuk menyelesaikannya. Sedangkan, proyek Jojonomic yang lebih kecil dapat memerlukan biaya sekitar $50.000 hingga $100.000.


Berapa anggaran yang telah disetujui untuk proyek ini?

Biaya yang diperlukan untuk proyek Jojonomic sangat tergantung pada ukuran dan kompleksitas proyek tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi biaya proyek termasuk gaji SDM, biaya infrastruktur, biaya perangkat lunak, biaya lisensi, dan biaya pemasaran.

Proyek Jojonomic yang besar dan kompleks dapat memerlukan biaya sekitar $500.000 hingga $1 juta untuk menyelesaikannya. Sedangkan, proyek Jojonomic yang lebih kecil dapat memerlukan biaya sekitar $50.000 hingga $100.000. 

Tujuan

Apa tujuan utama dari proyek ini?

Tujuan utama proyek Jojonomic dapat bervariasi tergantung pada konteks bisnisnya.

Sebagai contoh, proyek Jojonomic yang bertujuan meningkatkan efisiensi keuangan dan pengelolaan proyek dapat menghemat waktu hingga 50%, meningkatkan akurasi laporan keuangan hingga 75%, dan meningkatkan produktivitas hingga 30%.


Apa manfaat yang diharapkan dari proyek ini?

Manfaat yang diharapkan dari proyek Jojonomic juga bervariasi tergantung pada tujuannya. Misalnya, manfaat yang diharapkan dari proyek Jojonomic yang bertujuan meningkatkan efisiensi keuangan dan pengelolaan proyek adalah menghemat waktu, meningkatkan akurasi, dan meningkatkan produktivitas. Manfaat lainnya mungkin termasuk mengurangi biaya operasional, meningkatkan profitabilitas, atau meningkatkan kualitas layanan pelanggan.

Sebagai contoh, jika acara bisnis besar Jojonomic diadakan pada bulan Oktober, maka deadline proyek Jojonomic harus ditetapkan sebelum bulan Oktober, mungkin pada bulan September. Hal ini juga bergantung pada kompleksitas dan ukuran proyek tersebut.

Risiko

Seberapa besar risiko kegagalan proyek?

Proyek Jojonomic dapat mempengaruhi beberapa departemen atau divisi dalam sebuah perusahaan, tergantung pada fitur-fitur yang disediakan dan tujuan utama proyek.

Sebagai contoh, jika proyek Jojonomic digunakan untuk mengelola keuangan perusahaan secara keseluruhan, maka proyek tersebut dapat mempengaruhi departemen keuangan, departemen sumber daya manusia, dan departemen operasional. Jika proyek ini dirancang untuk mengoptimalkan pengeluaran perusahaan, maka departemen keuangan dan departemen pengadaan barang dan jasa akan terlibat.


Bagaimana proyek ini akan mempengaruhi departemen/divisi/perusahaan?

Proyek Jojonomic dapat mempengaruhi beberapa departemen atau divisi dalam sebuah perusahaan, tergantung pada fitur-fitur yang disediakan dan tujuan utama proyek.

Sebagai contoh, jika proyek Jojonomic digunakan untuk mengelola keuangan perusahaan secara keseluruhan, maka proyek tersebut dapat mempengaruhi departemen keuangan, departemen sumber daya manusia, dan departemen operasional. Jika proyek ini dirancang untuk mengoptimalkan pengeluaran perusahaan, maka departemen keuangan dan departemen pengadaan barang dan jasa akan terlibat.

Nilai Ekonomi

Berapa banyak uang yang diharapkan akan dihasilkan dari proyek ini?

Jumlah uang yang diharapkan akan dihasilkan dari proyek Jojonomic tergantung pada skala bisnis yang dijangkau oleh proyek tersebut. Misalnya, jika proyek Jojonomic berhasil menjangkau sejumlah besar pengguna bisnis, maka proyek tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan. Potensi sumber pendapatan bisa berasal dari model bisnis berlangganan, biaya pengolahan transaksi, atau biaya lisensi. Dalam hal ini, economic value dapat diukur dalam bentuk pendapatan tahunan yang dihasilkan dari proyek Jojonomic.

Jika proyek Jojonomic berhasil menjangkau 10.000 pengguna bisnis dan setiap pengguna membayar biaya berlangganan sebesar Rp 500.000 per tahun, maka total pendapatan tahunan dari proyek ini sebesar Rp 5 miliar. 


Berdasarkan perhitungan di tugas minggu lalu, didapatkan data yakni:

Biaya pengembangan aplikasi: Rp. 500.000.000,- Biaya operasional per-tahun: Rp. 300.000.000,- Biaya pendapatan per-tahun: Rp. 1.000.000.000,- Pajak penghasilan: 25%


Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pengembalian investasi?

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pengembalian investasi pada proyek Jojonomic tergantung pada jumlah biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan dan meluncurkan proyek ini. Biaya pengembangan dapat terdiri dari biaya SDM, infrastruktur, pengujian, dan pemasaran. Pengembalian investasi bisa terjadi dalam waktu beberapa bulan setelah proyek diluncurkan atau bahkan bisa memakan waktu beberapa tahun. 

Jika biaya pengembangan proyek Jojonomic adalah sebesar Rp 1 miliar dan proyek tersebut menghasilkan pendapatan tahunan sebesar Rp 5 miliar, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pengembalian investasi adalah sekitar 4 bulan setelah proyek diluncurkan. 


Namun, jika biaya pengembangan lebih besar, misalnya sekitar Rp 5 miliar, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pengembalian investasi akan memakan waktu yang lebih lama, misalnya sekitar 2-3 tahun.


  1. Pemilihan Metodologi

Berdasarkan faktor-faktor yang telah disebutkan, metodologi yang paling cocok untuk proyek Jojonomic adalah Agile Development Methodology. Berikut adalah penjelasan singkat untuk setiap faktor yang menjadi pertimbangan:

  1. Clarity of user requirements: Agile Development Methodology memperkuat kolaborasi antara pengembang dan pengguna dalam mengembangkan software. Selama pengembangan, pengguna secara terus menerus memberikan masukan dan umpan balik, sehingga memungkinkan tim pengembang untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna dengan cepat dan tepat.

  2. Familiarity with technology: Agile Development Methodology cocok untuk tim pengembang yang sudah terbiasa dengan teknologi yang digunakan. Hal ini karena metodologi ini mendorong tim untuk menggunakan teknologi dan alat yang sesuai untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas pengembangan.

  3. System complexity: Agile Development Methodology cocok untuk proyek yang kompleks karena metodologi ini memecah proyek menjadi iterasi-iterasi yang lebih kecil, sehingga memudahkan pengembang dalam mengelola proyek yang kompleks.

  4. System reliability: Agile Development Methodology memperkuat kualitas software dengan memperkuat testing dan verifikasi di setiap tahapan iterasi pengembangan. Hal ini memungkinkan tim pengembang untuk menangani masalah reliabilitas sistem dengan lebih baik.

  5. Short time schedules: Agile Development Methodology cocok untuk proyek dengan jangka waktu yang singkat karena metodologi ini memungkinkan tim pengembang untuk merespon perubahan kebutuhan dengan cepat dan mempercepat pengembangan software secara keseluruhan.

  6. Schedule visibility: Agile Development Methodology memberikan keterbukaan dan transparansi dalam proses pengembangan software dengan memperkuat kolaborasi antara tim pengembang dan pengguna. Hal ini memungkinkan semua pihak terkait untuk melihat kemajuan proyek secara real-time dan memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Alasan pemilihan Agile Development Methodology untuk proyek Jojonomic adalah karena proyek ini membutuhkan fleksibilitas dan kemampuan untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna dengan cepat. Selain itu, proyek ini juga kompleks dan memiliki jangka waktu yang relatif singkat, sehingga Agile Development Methodology dapat membantu tim pengembang dalam mengelola proyek dengan lebih efektif dan efisien.

  1. Estimasi Waktu Proyek 

Dimisalkan proyek Jojonomic memiliki skala menengah, dan melibatkan tim sebanyak lima orang. Maka estimasi waktu proyek dapat dihitung sebagai berikut: 


Planning

Analysis

Design 

Implementation 

Persentase waktu tiap tahapan

9.1%

18.2%

27.3%

45.4%

Estimasi 

2 Minggu

4 Minggu

6 Minggu

10 Minggu

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tahapan implementation membutuhkan waktu terbanyak, yaitu sekitar 45.4% dari total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Hal ini wajar karena tahap implementation melibatkan proses penerapan solusi ke dalam sistem atau lingkungan yang sesungguhnya. Sementara itu, tahapan planning dan analysis membutuhkan waktu relatif lebih sedikit, yaitu masing-masing sekitar 9.1% dan 18.2% dari total waktu. Hal ini karena tahapan planning dan analysis lebih fokus pada perencanaan dan persiapan awal yang dibutuhkan sebelum solusi diimplementasikan. Tahapan design membutuhkan waktu sekitar 27.3% karena proses desain yang cukup kompleks dalam membangun sebuah sistem atau aplikasi.


  1. Perencanaan kerja

Rencana

Kegiatan

Indikator Kegiatan

Penanggung Jawab

Memberikan pemerataan kerja di setiap jabatan yang ada

Melakukan pemetaan dan memberikan tanggung jawab terkait to do list yang akan dikerjakan

Memberikan space untuk tempat me record to do list yang harus dilakukan serta menetapkan beberapa sanksi untuk kontrak kerja 

Project Manager

Menerapkan peningkatan proses aplikasi Jojonomic untuk meningkatkan efisiensi cara kerja aplikasi

Melakukan hal penunjang pengangkatan nama aplikasi Jojonomic kepada masyarakat

Melalui pemasaran kepada masyarakat luas serta melakukan branding aplikasi Jojonomic

Functional Lead

Memberikan teknis yang baik pada pengaplikasian Jojonomic

Melakukan pengecekan server pada aplikasi Jojonomic di setiap waktu

Membutuhkan seseorang yang mengerti secara detail terkait server untuk aplikasi Jojonomic

Technical Lead

Menganalisis informasi terkait data yang sudah tersimpan ataupun data yang akan tersimpan pada aplikasi Jojonomic

Melakukan pemetaan lebih rinci terkait data yang akan tercantum pada aplikasi Jojonomic

Membutuhkan seseorang yang teliti dalam hal sekecil apapun dan inisiatif besar dengan analisa yang cukup tinggi pada aplikasi Jojonomic

Head of Analysis

Melakukan pemasaran aplikasi Jojonomic ke ranah yang lebih luas lagi

Melakukan iklan pemasaran tentang aplikasi Jojonomic di berbagai tempat (online, seminar, webinar, dll)

Memberikan tutor penggunaan aplikasi Jojonomic dan mendeskripsikan manfaat yang akan didapatkan

Head of Marketing

Melakukan uji coba penggunaan aplikasi Jojonomic sebelum dipasarkan

Melakukan analisa sampel uji coba aplikasi Jojonomic

Membutuhkan seseorang berfikir kritis atas uji coba penggunaan aplikasi Jojonomic

Head of QA Engineer

Memberikan ide baru terkait rancangan aplikasi Jojonomis

Melakukan pembaharuan tampilan aplikasi di setiap beberapa bulan sekali

Membutuhkan seseorang yang memiliki ide kreatif untuk memperbaharui tampilan yang ada agar selalu muncul rasa ketertarikan pada pengguna serta pembuatan menu aplikasi Jojonomic yang mudah dipahami

Head of Software Engineer

Melakukan semua list pekerjaan sesuai job desk masing-masing secara profesional

Melakukan laporan setiap seminggu sekali kepada penanggung jawab di setiap jabatan

Memberikan sheet/aplikasi yang bisa me record kerja pada jabatan masing-masing

Staff


  1. Perencanaan Tim

Gambar 2.Diagram Perancangan Tim

  1. Penugasan

Role

Deskripsi

Tugas

Project Manager

Mengawasi kebutuhan project dimulai dari penugasan hingga penyelesaian, dalam artian menyiapkan strategi untuk menyelesaikan proyek dalam batas waktu sesingkat mungkin

Mengkoordinasi pekerjaan, merencanakan KPI, dan ruang lingkup sumber daya


Functional Lead

Bertanggung jawab atas seluruh rencana keberhasilan perangkat lunak guna menunjang kebutuhan pelanggan

Membuat jembatan bagi pengguna dan developer dengan bertindak sebagai penerjemah aplikasi jojonomic

Technical Lead

Menghilangkan kemacetan produksi dan eksperimen dengan adopsi teknologi baru.

Membangun infrastruktur teknologi untuk proyek.

Head of Analytics

Mengkonversi data audit ke dalam server, Membuat template database audit, Berkoordianasi dengan supervisor dan head untuk data audit

Mengawasi pembuatan laporan dan konten analitis lainnya yang digunakan oleh tim kepemimpinan untuk membuat keputusan strategis.

Head of Marketing

Sebuah posisi yang bertanggung jawab terhadap image keseluruhan dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

Melakukan riset pasar, seperti menganalisis posisi kompetitif, produk, merek, dan pengeluaran.

Head of QA Engineer

Melakukan evaluasi penugasan audit setiap bagian pada aplikasi Jojonomic 

Melakukan tes yang bertujuan untuk mencari masalah atau kelemahan dari aplikasi Jojonomic sebelum diluncurkan kepada pengguna

Head of Software Engineer

Seseorang yang berperan dalam penerapan prinsip-prinsip teknik pengembangan perangkat lunak 

Merancang, mengembangkan, menguji, hingga debugging aplikasi Jojonomic

Staff

Sekelompok orang yang turu membantu pimpinan

Membuat perkiraan keadaan serta memberikan saran kepada pimpinan sebagai bahan dalam mengambil sebuah keputusan


  1. Kontrak kerja

Kontrak kerja adalah sistem kesepakatan dalam bentuk tertulis atau lisan yang dibuat untuk mengikat hubungan antara pekerja atau buruh dengan pengusaha, dalam periode waktu tertentu maupun waktu tidak tertentu. Kontrak kerja digunakan untuk mencegah dan meminimalisir timbulnya masalah di kemudian hari. Dengan dibuatnya kontrak kerja, maka masing-masing pihak yang terikat dalam kontrak dapat mengetahui hak dan juga kewajibannya. Dengan demikian, pelaksanaan suatu hubungan bisnis dapat berjalan dengan baik dan juga lancar

Kontrak Kerja :

  1. Pihak Pertama menyatakan kesediaannya untuk bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya demi mendukung kemajuan perusahaan pada bidang pekerjaan yang telah ditetapkan padanya.

  2. Pihak Pertama memiliki kewajiban untuk hadir mulai dari hari Senin hingga Jumat dan diharapkan kehadirannya paling lambat pukul 09.00 pagi hari dan akan bekerja hingga pukul 17.00 di sore hari.

  3. Pihak Pertama menyatakan kesanggupannya untuk dijatuhi sangsi jika terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. Sangsi tersebut berupa:

  • Skorsing, atau

  • Pemutusan Hubungan Pekerjaan (PHK), atau

  • Hukuman dalam bentuk lain dengan merujuk kepada Peraturan Pemerintah yang mengaturnya.

H.  Standarisasi kerja tim
Standarisasi kerja tim adalah suatu prosedur dan metode kerja yang tetap/konsisten pada suatu tim, sehingga setiap anggota memiliki pemahaman yang selaras tentang tugas-tugas yang harus dilakukan, tanggung jawab yang dimiliki, dan informasi yang seharusnya tersampaikan. Standarisasi kerja tim bertujuan untuk meningkatkan cara kerja tim, serta mengurangi kesalahan dan kebingungan antar anggota. Proses ini biasanya melibatkan identifikasi tugas-tugas utama dan proses kerja, pengembangan prosedur, panduan untuk tugas-tugas yang dimiliki, serta pelatihan dan evaluasi secara berkala.

Terdapat 5 standarisasi kerja tim yang dapat diterapkan pada aplikasi jojonomic

  1. Documentation Standard

Standar dokumentasi adalah aturan bagaimana dokumen harus dibuat dan diatur dalam tim. Dokumen yang dimaksud dapat berupa laporan proyek, panduan penggunaan aplikasi, dan lain-lain. Standar dokumentasi biasanya menetapkan format struktur bahasa yang konsisten dan mudah dipahami.

Contoh yang dapat diterapkan dalam aplikasi jojonomic dengan membuat panduan penggunaan aplikasi dan dokumentasi pengembangan aplikasi seperti fitur-fitur yang ada, pengaturan yang tersedia, panduan tentang arsitektur aplikasi, alur logika, dan deskripsi kode.

  1. Coding Standard

Standar pemrograman atau coding standard adalah aturan yang digunakan untuk menetapkan cara menulis kode program. Standar ini mengatur segala aspek dalam penulisan kode, seperti penamaan variabel, tata letak kode, penggunaan komentar, dan lain-lain. Dengan adanya standar pemrograman dapat memudahkan anggota tim lain untuk memahami isi kode yang ditulis.

Contoh yang dapat diterapkan dalam aplikasi jojonomic adalah setiap variabel dalam kode dapat dinamai dengan CamelCase, kode yang berulang dapat dimasukkan ke dalam fungsi, dan komentar kode dapat menggunakan aturan tertentu, dan lain sebagainya.  

Standar prosedur adalah aturan yang dibuat guna mengatur cara melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Standar prosedur biasanya terdiri dari urutan langkah-langkah, bagaimana tugas didelegasikan, bagaimana tugas diprioritaskan, dan lain-lain. Standar ini dapat membantu konsistensi dan efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan.

Contoh yang dapat diterapkan pada aplikasi jojonomic adalah dengan menetapkan langkah-langkah dalam melakukan tugas atau pekerjaan, seperti prosedur melakukan transaksi keuangan atau prosedur mengelola kategori pengeluaran. Setiap anggota tim harus memahami urutan langkah-langkahnya agar konsisten dalam melakukan tugas.

  1. Specification Requirement Standard

Standar kebutuhan spesifikasi adalah aturan yang digunakan untuk menetapkan spesifikasi atau persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu proyek. Standar ini memastikan bahwa setiap anggota tim memahami dan bekerja sesuai kebutuhannya, sehingga hssil yang akan dicapai maksimal.

Pada aplikasi jojonomic dapat menetapkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh aplikasi seperti kebutuhan penggunaan aplikasi ynag mudah dan cepat, kebutuhan keamanan data pengguna, dan kebutuhan fitur yang dapat digunakan untuk pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis.

  1. User Interface Design Standard

Standar desain antarmuka pengguna atau user interface design standard adalah aturan yang digunakan untuk membuat desain antarmuka pengguna yang konsisten dan mudah digunakan. Standar ini mencakup prinsip-prinsip desain, seperti konsistensi, keterbacaan, penggunaan warna, dan lain sebagainya.

Standar desain antarmuka pengguna dapat diterapkan dalam aplikasi Jojonomic dengan menetapkan aturan tentang tata letak antarmuka pengguna, penggunaan warna, dan konsistensi dalam desain antarmuka. Contohnya, warna yang digunakan harus sesuai dengan branding Jojonomic, penggunaan font dan ukuran yang mudah dibaca, dan konsistensi dalam tata letak dan penempatan tombol dan menu.

J. Penanggung Jawab

Penanggung jawab dalam perencanaan dan pengelolaan proyek adalah individu atau tim yang bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya proyek, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proyek hingga mencapai tujuan yang diinginkan. Penanggung jawab seringkali diwakili oleh seorang manajer proyek atau sekelompok manajer proyek yang bertanggung jawab atas keseluruhan proyek.

Berikut merupakan contoh dari tabel penanggung jawab pekerjaan pada aplikasi jojonomic


Task Name

Duration

Start

Finish

Person in Charge

Analisis kebutuhan pengguna

2 Minggu

1 Juli 2023

15 Juli 2023

Project Manager

Desain prototipe aplikasi

4 Minggu

18 Juli 2023

12 Agustus 2023

Desainer Produk

Pengembangan fitur utama

6 Minggu

15 Agustus 2023

30 September 2023

Technical Lead

Pengujian dan QA

3 Minggu

3 Oktober 2023

21 Oktober 2023

QA Manager

Peluncuran aplikasi

1 Minggu

28 Oktober 2023

4 November 2023

Project Manager

K. Manajemen Risiko

Manajemen risiko pada perencanaan dan pengelolaan proyek adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengurangi risiko yang dapat mempengaruhi kesuksesan proyek. Manajemen risiko dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya masalah dalam proyek, sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat jika risiko tersebut terjadi. Proses manajemen risiko pada perencanaan dan pengelolaan proyek meliputi identifikasi risiko, analisis risiko, penilaian risiko, pengurangan risiko, dan pengawasan risiko.

Aplikasi Jojonomic berisi informasi sensitif pengguna, seperti nomor kartu kredit dan riwayat transaksi. Oleh karena itu, risiko keamanan data menjadi sangat penting. Langkah-langkah pengurangan risiko yang dapat dilakukan meliputi penggunaan protokol keamanan SSL/TLS pada website dan aplikasi, penggunaan enkripsi data, serta memperbarui sistem keamanan secara berkala untuk mengantisipasi serangan hacker.

Coding Standard untuk Jojonomic: 

Template

/* 


Nama Program:
Deskripsi:
Versi:
Tanggal Pembuatan:
Deskripsi File:

*/


/*Fungsi <insert nama fungsi>

Input: <insert input>

Output: <insert output>

Deskripsi:

*/


//insert kode


Contoh Penerapan Kode

Deskripsi: Fungsi ini digunakan untuk mengambil laporan pengeluaran dalam rentang tanggal tertentu.

/

void getExpenseReport(char startDate, char* endDate) {

// kode untuk mengambil laporan pengeluaran

}

/* Fungsi: updatePassword


Input: username - nama pengguna, currentPassword - kata sandi saat ini, newPassword - kata sandi baru

Output: true jika password berhasil diubah, false jika gagal

Deskripsi: Fungsi ini digunakan untuk mengubah kata sandi pengguna.

/

bool updatePassword(char username, char currentPassword, char* newPassword) {

// kode untuk memperbarui kata sandi pengguna

if(strcmp(currentPassword, getPasswordByUsername(username)) == 0) {

// kata sandi saat ini cocok

updatePasswordByUsername(username, newPassword);

return true; // kata sandi berhasil diubah

}

else {

// kata sandi saat ini tidak cocok

return false; // kata sandi gagal diubah

}

}


/* Fungsi: getIncomeReport


Input: startDate - tanggal awal, endDate - tanggal akhir

Output: laporan pemasukan dalam rentang tanggal tertentu

Deskripsi: Fungsi ini digunakan untuk mengambil laporan pemasukan dalam rentang tanggal tertentu.

/

void getIncomeReport(char startDate, char endDate) {

// kode untuk mengambil laporan pemasukan

}


/* Fungsi: addAccount


Input: username - nama pengguna, password - kata sandi, email - alamat email

Output: true jika berhasil menambahkan akun, false jika gagal

Deskripsi: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan akun pengguna baru ke dalam sistem.

/

bool addAccount(char username, char password, char* email) {

// kode untuk menambahkan akun pengguna baru

return true; // akun berhasil ditambahkan

}


Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (SKPL) pada aplikasi jojonomic:

Fungsionalitas:
Aplikasi jojonomic dibuat agar dapat mempermudah sistem managemen suatu perusahaan

External Interface:

Pengguna, perangkat lunak

Performansi:

Dapat menjangkau pengguna di seluruh dunia, waktu penggunaan fleksibel

Atribut:


Batasan Perancangan:









REFERENSI


https://media.neliti.com/media/publications/23378-ID-perencanaan-sumberdaya-manusia-yang-efektif-strategi-mencapai-keunggulan-kompeti.pdf


https://www.qoala.app/id/blog/keuangan/perencanaan/perencanaan-karir/


https://www.researchgate.net/profile/Hadion-Wijoyo/publication/351050203_Manajemen_Proyek_Sistem_Informasi/links/608146b72fb9097c0cfe6bd7/Manajemen-Proyek-Sistem-Informasi.pdf



Komentar

Postingan populer dari blog ini

EAS APSI

EAS Lanjutan

User Interface Design Aplikasi Ealthy!